Telepon

0811 2222 3333

Email

desa.sungai.raya@dairikab.go.id

Sejarah Desa Sungai Raya

Berikut ini sejarah Desa Sungai Raya

Desa Sungai Raya yang sudah terbentuk sejak Jaman Penjajahan Belanda pada awalnya berada pada wilayah Pemerintahan Kecamatan Siempat Nempu di Buntu Raja, Tetapi setelah adanya pemekaran Kecamatan, Desa Sungai Raya beserta Desa-desa lainnya disekitarnya menjadi wilayah Pemerintahan Kecamatan Siempat Nempu Hulu yaitu berdasarkan PP No . 35 Tahun 1992.

Dari setiap pergantian Kepemimpinan Kepala Desa Sungai Raya tentunya arti dan makna nama Desa Sungai Raya menjadi hal penting dan menjadi pertanyaan, termasuk sebagaimana telah diulas di Sejarah Desa pada penyusunan RPJMDesa Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2021 Periode I ( Pertama) Luat Darson Simanullang menjadi Kepala Desa.

Kata Sungai Raya yang berarti aliran air besar tidak mengartikan bahwa kebutuhan air warga terpenuhi tetapi justru sebaliknya sangat sulit didapatkan terlebih untuk air minum. Pada pembangunan lain seperti : infrastruktur mulai dari Kantor Desa yang sangat kecil dengan ukuran 8 m x 6 m tidak layak digunakan untuk pelayanan Pemerintahan karena tidak mempunyai ruang kerja,air dan luas Halaman yang hanya seluas 2 x 6. Begitu juga dengan jalan antar dusun terlebih jalan akses pertanian yang masih jauh tertinggal dibandingkan Desa yang lain.

Kehidupan masyarakat Desa Sungai Raya pada era Tahun 1980 an kebawah diwarnai semangat gotong royong dan kebersamaan dengan rasa kekeluargaan beberapa hal yang masih sempat kita saksikan dan dengan seperti :

  1. Marsiruppa / marsiadopan Sistem bergantian dengan beramai-ramai mengerjakan lahan pertanian mulai pengolahan lahan, penanaman maupun penuaian (masa mardege / mambanting).
  2. Dalam pembangunan rumah juga berlaku Gotong Royong,paling tidak membawa makanan,Buah kepada Tukang yang berkerja membangun rumah warga.
  3. Dalam kegiatan/acara lahiran berjalan dengan istilah maranggap (berjaga)
  4. Terlebih dalam acara pesta perkawinan maupun meninggal proses gotong royong masih terasa kental.
  5. Dan ada lagi kegiatan Binda Huta pada acara hari-hari besar yang sering didahulukan oleh Warga yang ekonominya lebih maju diwarga sekitar.
  6. Dalam perayaan hari-hari besar umat beragama antara Muslim dan Kristen saling melakukan kunjungan balasan dengan membawa makanan khas masing-masing.
  7. Hal yang paling menarik yaitu : ada sekelompok pemain musik ( parmusik-musik) dengan alat musik tradisional mengunjungi rumah-rumah dengan permainan musik.



Galeri