BeritaSosilisasi

EDUKASI PERTANIAN BERKELANJUTAN DI SMA NEGERI 1 SIEMPAT NEMPU HULU, DAIRI

Pada 26 Agustus 2023, sebanyak 63 orang siswa siswi (35 perempuan, 28 laki-laki) SMA Negeri 1 Siempat Nempu Hulu di Kabupaten Dairi mengikuti sosialisasi dan edukasi mengenai pertanian berkelanjutan atau yang secara global dikenang dengan”Sustainable Agriculture”. Kegiatan ini diinisiasi oleh Lidia Naibaho, yang merupakan penerima beasiswa dan dukungan dari Tarr Foundation dan American Friends Of Asian Rural Institute ( AFARI ), berkaloborasi dengan yayasan PETRASA dan Sustainable Agriculture Future Youth (@SAFYouth). kegiatan ini bertujuan menambah pengetahuan siswa siswi SMA mengenai pertanian ramah lingkungan, dampaknya terhadap alam, iklim dan masyarakat, serta mengetahui potensi usaha-usaha tani berkelanjutan.

Acara di buka oleh Bapak Taringan selaku Kepala Sekolah. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini menjadi kesempatan generasi muda untuk belajar mengenai pertanian organik. Anak-anak muda desa yang kebanyakan lahir di keluarga petani sebaiknya belajar mengembangkan pertanian dengan menggunakan pupuk organik yang dibuat dari campuran kompos dan bahan organik lainnya yang ada disekitar desa, misalnya memanfaatkan kulit cokelat menjadi pupuk. Pernyataan ini juga di dukung oleh Bapak Kepala Desa Bakal Julu, Sahala Boiner Situmorang. Beliau mendorong siswa siswi SMA untuk aktif di dalam kegiatan-kegiatan positif seperti kegiatan sosialisasi dan pelatihan pertanian seperti ini. Anak-anak muda perlu melihat alternatif lain jika kelak mereka tidak bisa atau tidak berniat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemotifasian dari Jetun Tampubolon. Salah seorang aktifis lingkungan yang lama berkecimpung di gerakan pertanian organik yang di mulai saat Beliau bekerja di yayasan PETRASA. Jetun mendorong anak-anak muda untuk melihat dan memahami bahwa bertani bukan hanya tentang menanam dan panen. Namun sangat erat juga hubungannya dengan perubahan iklim dan juga situasi sosial ekonomi. Lidia melanjutkan dengan pemaparan mengenai hubungan pertanian dan iklim, dilanjutkan dengan informasi mengenai peningkatan populasi dunia yang secara langsung akan berdampak terhadap ketersedian pangan. Pemaparan disertai juga dengan diskusi yang seru dengan peserta. Siswa siswi dengan semangat memberikan jawaban atas pertanyaan narasumber mengenai aksi nyata perlindungan lingkungan yang dapat dilakukan oleh anak-anak muda di rumah, sekolah dan di lahan pertanian.

Kegiatan ini tidak akan berhenti hanya pada sosialisasi ini. Kepala Sekolah dan Kepala Desa telah menyatakan dukungan penuh pada kegiatan selanjutnya yakni praktek pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati di sekolah, dilanjutkan dengan pengaplikasian pupuk pektisida organik tersebut pada tanaman yang ada di lahan masing-masing dan di lingkungan sekolah. Kemudian, Lidia Naibaho juga mengumumkan kesempatan belajar bagi siswa/i yang tertarik dan lulus seleksi untuk mengikuti pelatihan intensif mengenai pertanian organik dan potensi pasar, yang akan dilaksanakan selama dua hari di bulan november 2023. Pelatihan didanai sepenuhnya oleh Tarr-AFARI, didukung oleh lembaga patner lokal. Peserta yang lulus seleksi akan belajar lebih dalam mengenai pertanian organik, potensi pasar, dan di bawah orientasi lansung ke lahan pertanian organik dan peternakan lebah dampingan PETRASA.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan