Sejarah Desa Sitinjo II
Sejarah Desa Sitinjo II
Dari Perkampungan Panji Bako hingga menjadi desa definitif yang mandiri dan terus berkembang di Tanah Dairi.
Akar Sejarah: Era Panji Bako
Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, pada masa pemerintahan kolonial Belanda, cikal bakal wilayah ini dikenal dengan nama Panji Bako. Nama ini memiliki makna historis yang mendalam, karena pada mulanya wilayah ini didiami dan dipimpin secara turun-temurun oleh Marga Bako beserta keturunannya. Sistem pemerintahan saat itu berbentuk perkampungan yang dikepalai oleh seorang Kepala Kampung dari Marga Bako, yang mengukuhkan identitas wilayah tersebut.
Masa Transisi Pasca Kemerdekaan
Seiring proklamasi kemerdekaan dan pembentukan Kabupaten Dairi, lanskap administratif mulai berubah. Wilayah Panji Bako melebur ke dalam struktur yang lebih besar, bergabung dengan wilayah Sitinjo lainnya untuk membentuk Desa Sitinjo Punguan Nauli di bawah Kecamatan Sidikalang. Seiring waktu, nama ini disederhanakan menjadi Desa Sitinjo, Kecamatan Sidikalang.
Lahirnya Desa Sitinjo II
Tonggak sejarah terpenting terjadi pada tahun 2005. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Dairi, dilakukan pemekaran wilayah yang melahirkan Kecamatan Sitinjo. Dari pemekaran inilah Desa Sitinjo II secara resmi terbentuk sebagai desa definitif yang mandiri.
Profil Desa Saat Ini
- Luas Wilayah: ± 600 Ha
- Ketinggian: 700 – 1.600 Mdpl
- Suhu Rata-rata: 18°C – 25°C
- Struktur Wilayah: 4 Dusun
- Jumlah Penduduk: 1.154 KK (4.385 Jiwa)
Kepemimpinan Desa
Sejak pembentukannya pada tahun 2005, Desa Sitinjo II telah dipimpin oleh beberapa kepala desa yang berdedikasi dalam membangun dan memajukan desa. Berikut adalah daftar Kepala Desa yang pernah menjabat: